5 Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko, dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam pemanfaatan pengembangan teknologi. Berkat kemajuan IPTEK, kini kita begitu mudah berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat dunia.
Sistem Informasi Geografis Geographic Information System/GIS merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Secara umum pengertian GIS adalah; “Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi, meng-integrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.”Pada dasarnya GIS dapat dikerjakan secara manual, namun dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang terkait dengan teknologi sistem komputer, pada saat ini GIS akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang berbasis komputer. GIS yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis yang tersedia merupakan data dalam jumlah dan ukuran besar, dan terdiri dari banyak tema yang saling berkaitan. GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang akan diolah pada GIS merupakan data spasial. Ini adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi GIS dapat menjawab beberapa pertanyaan, seperti lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari sistem informasi Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan GIS kita bias melihat, memahami, bertanya, menterjemahkan dan menampilkan data dengan banyak cara seperti relationaship, simbol-simbol, dan trend dalam bentuk peta, laporan atau grafik. GIS membantu menyelesaikan permasalahan dengan mengacu pada data yang ada sehingga menjadi mudah dipahami dan dibagi satu sama lain. Teknologi GIS juga bisa di gabungkan dengan framework system infromasi enterprice. MANFAAT SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SIG DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Salah seorang ahli dalam kesehatan masyarakat yang dianggap sebagai pelopor berkembangnya penggunaan Sistem Informasi Geografis SIG adalah John Snow yang telah melakukan pemetaan terhadap kasus Kolera di Soho, London pada tahun 1854 hingga akhirnya dapat menemukan sumber penularan penyakit Kolera pada saat itu. Dalam perkembangannya, dengan semakin berkembangnya masyarakat, maka pelayanan kesehatan masyarakatpun dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan heterogenitas populasi yang menyebabkan semakin kompleksnya penyakit berikut faktor-faktor penyebabnya. Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk menganalisa heterogenitas tersebut, terutama yang berhubungan dengan perbedaan geografis, faktor-faktor demografis, budaya dan sebagainya Harimurti, 2007. Hasil dari analisis dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis SIG menurut McLafferty 2003 dalam Harimurti 2007 akan sangat menunjang proses pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karena dapat digunakan untuk menentukan jenis pelayanan kesehatan yang seperti apa yang dubutuhkan oleh masyarakat, dapat mengidentifikasi aksesabilitas tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat dan bahkan mengetahui kecenderungan penyakit yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Sedangkan Kaiser et al 2003 dalam Harimurti 2007 menguraikan cakupan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis SIG dalam kesehatan masyarakat diantaranya adalah untuk menilai resiko dan ancaman kesehatan dalam masyarakat, mengetahui distribusi penyakit dan investigasi wabah, dapat digunakan untuk perencanaan dan implementasi program pelayanan kesehatan, serta sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk evaluasi dan pengawasan program. Sistem Informasi Geografis SIG pada saat ini telah banyak digunakan oleh tenaga atau ahli kesehatan masyarakat ataupun epidemiolog karena menurut Jasmin and Johnson 1999 dalam Kristina 2008 beberapa aplikasinya secara umum dalam bidang kesehatan dapat digunakan untuk menemukan penyebaran dan jenis-jenis penyakit secara geografis, meneliti perkembangan trend sementara suatu penyakit, mengidentifikasi kesenjangan, celah di daerah terpencil, mengurangi kerugian masyarakat melalui pemetaan dan stratifikasi faktor-faktor resiko, menggambarkan kebutuhan-kebutuhan dalam pelayanan kesehatan berdasarkan data dari masyarakat dan menilai alokasi sumber daya, meramalkan kejadian wabah, memantau perkembangan penyakit dari waktu ke waktu, dan dapat menempatkan fasilitas dan sarana pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Sistem Informasi Geografis SIG sangat memberikan manfaat dalam bidang kesehatan diantaranya adalah untuk mempelajari hubungan antara lokasi, lingkungan dan kejadian penyakit oleh karena kemampuannya dalam mengelola dan menganalisis serta menampilkan data spasial. SIG juga dapat menghasilkan analisa data epidemiologi dengan baik, menggambarkan trend kejadian suatu penyakit, menggambarkan ketergantungan dan saling keterkaitan antara berbagai faktor penyebab timbulnya penyakit pada suatu wilayah. Disamping itu, dengan SIG dapat dilakukan pemetaan terhadap sumber daya kesehatan masyarakat, penyakit-penyakit tertentu dan permasalahan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan, infrastruktur, demografi dan sosial. Nurhayati, 2005. Salah satu perkembangan Sistem Informasi Geografis SIG dalam kesehatan masyarakat yang menarik adalah Epidemiologi Spasial Spatial Epidemiology. Menurut Elliot dan Wartenberg 2004 dalam bukunya “Spatial Epidemiology Current Approaches and Future Challenges”, bahwa Spasial Epidemiologi adalah ilmu untuk mendeskripsikan dan menganalisis keragaman geografis pada penyakit dengan memperhatikan dimensi geografis, lingkungan, prilaku, sosial ekonomi, genetika dan faktor risiko penularan. Epidemiologi spasial ini menghasilkan pemetaan penyakit Diseases Mapping, studi korelasi geografis Geographical Correlation Studies, pengelompokan penyakit Diseases Kluster, dan survailans Surveillance. Menurut WHO, SIG Sistem Informasi Geografis dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain untuk 1. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. 2. Analisis trend Spasial dan Temporal 3. Pemetaan Populasis Berisiko 4. Stratifikasi Faktor risiko 5. Penilaian Distribusi Sumberdaya. 6. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. 7. Monitoring Penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan SIG dalam bidang Kesehatan Masyarakat Fungsi pertama yaitu memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG, peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan, dll. Fungsi yang kedua yaitu mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat – Pusat Kesehatan lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikan kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasien – pesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerhja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan – perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting utnuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahli – ahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan. Fungsi yang ketiga yaitu menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat mengenai isu – isu kesehatan. SIG dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. Fungsi yang keempat yaitu membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area – area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu – Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu – Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Fungsi yang kelima yaitu membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap – tiap Puskesms oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. Fungsi yang keenam yaitu membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap – tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. Fungsi yang ketujuh yaitu menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. Fungsi kedelapan yaitu menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap – tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga – tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing – masing wilayah. Fungsi kesembilan yaitu mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap – tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk dihubungkan dengan fasilitas – fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. Fungsi kesepuluh yaitu penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah – masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan SIG dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan – perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana - sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi – inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat Ika Irmawati,2005. Sumber Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar Perspektif Geodesi & Geomatika. Informatika. Bandung. Ramadona, & Kusnanto, H. 2011. Open Source GIS Aplikasi Quantum GIS Untuk Sistem Informasi Lingkungan. BPFE. Yogyakarta

SIGdalam kesehatan masyarakat dapat digunakan untuk! sebutkan 6! SD. SMP. SMA SBMPTN & STAN. Beranda; SMA; Geografi; SIG dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan unt RR. Rosey R. 24 Oktober 2021 08:07. SIG dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan untuk! sebutkan 6! 32. 1. RA. RAFID A. 24 Oktober 2021 15:25

Seperti yang diketahui, sistem informasi geografis SIG umumnya dipakai untuk mengelola hingga menyimpan data-data geografis. Namun, tahukah Anda bahwa SIG bisa digunakan dalam berbagai bidang, termasuk kesehatan? Pemanfaatan SIG dibidang kesehatan pun diharapkan membantu orang-orang di area tersebut menganalisis penyebaran penyakit hingga mengantisipasi gangguan kesehatan tertentu pada masyarakat. Sejumlah Manfaat SIG untuk Kesehatan SIG memungkinkan Anda melihat, memahami, menerjemahkan, serta menampilkan aneka data. Hal ini mencakup simbol, tren, dan relasi dalam bentuk peta, grafis, maupun laporan lainnya. Oleh karena itu, SIG kerap dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mengacu pada data atau informasi yang tersedia, sehingga dapat mudah dipahami dan dibagikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Lalu, seperti apa pemanfaatan SIG dibidang kesehatan? Seperti yang disinggung, SIG akan membantu menentukan distribusi penyakit, pasien, dan pola penyebarannya. Bahkan distribusi unit fasilitas kesehatan seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit bisa dilakukan dengan sistem tersebut. Adapun menurut WHO, manfaat-manfaat SIG mencakup Penentuan distribusi penyakit dari segi geografis; Analisis tren yang bersifat spasial maupun temporal; Pemetaan populasi yang dianggap riskan mengidap penyakit tertentu; Stratifikasi terhadap faktor-faktor risiko; Penilaian distribusi sumber daya yang digunakan; Perencanaan hingga penentuan intervensi; Memantau penyebaran penyakit. Artikel terkait Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia Berbagai Contoh Pemanfaatan SIG Di Bidang Kesehatan Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, berikut beberapa contoh dalam pemanfaatan SIG dibidang kesehatan yang dapat Anda pelajari 1. Pemantauan status kesehatan Ketika memakai SIG untuk memantau status kesehatan, Anda akan lebih mudah melakukan identifikasi masalah yang terjadi di masyarakat. Fitur pada SIG lantas akan memetakan kelompok masyarakat dan areanya sesuai status kesehatan tertentu. Salah satu contoh pemantauan yang kerap dilakukan adalah status kehamilan. Dari hasil analisis yang nanti didapatkan, Anda dapat menentukan angka kehamilan dan persalinan yang terjadi. Peta Kondisi Kesehatan Sumber 2. Diagnosis dan investigasi risiko kesehatan Pemanfaatan SIG dibidang kesehatan dalam hal ini dapat dilihat contohnya pada pengolahan informasi kasus asma yang dilakukan epidemiolog. Mereka akan mengumpulkan data dari fasilitas-fasilitas kesehatan untuk menganalisis kenaikan kasus dan pasien yang mengidapnya. Setelah data terkumpul, SIG lantas dipakai untuk menyajikan data lengkap terkait pola paparannya. Kemudian, Anda bisa menyerahkan laporan pada pihak-pihak terkait untuk diteliti lebih jauh. Baca Perbedaan Koordinat Geografik dan UTM 3. Membangun kerjasama dengan masyarakat Manfaat selanjutnya yang akan Anda rasakan dari SIG adalah membangun kerja sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi hingga memecahkan masalah-masalah kesehatan. SIG dalam hal ini bisa dipakai untuk memetakan kelompok yang dianggap potensial untuk mendukungnya. Sebagai contoh, untuk imunisasi, kelompok masyarakat yang biasanya disasar adalah ibu-ibu PKK. Dari sini, Anda tinggal membangun program sesuai karakteristik kelompok tersebut. 4. Menyiapkan kebijakan dan rencana yang sesuai Terakhir, pemanfaatan SIG dibidang kesehatan dapat diaplikasikan dalam merancang kebijakan maupun rencana terkait masalah kesehatan. Salah satu contohnya adalah memetakan utilitas di tiap Puskesmas untuk menentukan perencanaan yang jelas. Perencanaan yang dimaksud dapat berupa sumber daya kesehatan yang perlu disediakan pihak Puskesmas sesuai tingkat utilitasnya. 5. Penanggulangan Bencana Penanggulangan bencana juga bisa dideteksi dengan ilmu SIG. Sekarang ini banyak website atau organisasi yang bergerak dalam penanggulangan bencana membagikan informasi tentang pemetaan terkait penanggulangan bencana. Seperti di Badan Penanggulangan Bencana seperti berikut. Sumber BNBP Dengan peta bencana seperti ini akan memudahkan banyak orang mendapatkan informasi terkait bencana dengan mudah. Kesimpulan Pemakaian SIG di berbagai bidang sangat mungkin terjadi, termasuk untuk masalah kesehatan. Berbagai fitur yang tersedia dapat dioptimalkan sesuai pemanfaatan SIG dibidang kesehatan yang ingin Anda capai. Beberapa di antaranya adalah untuk mendiagnosis, menjalin kerja sama, hingga menyusun kebijakan yang cocok dengan masyarakat. Dengan begitu, Anda bisa memberikan solusi tepat dan berguna. itulah beberapa manfaat yang dihasilkan dari SIG untuk bidang kesehatan, jika Anda ingin melaksanakan survey pemetaan untuk berbagai kebutuhan termasuk kesehatan bisa langsung menghubungi Techno GIS dengan layanan jasa survey pemetaan nya. Bisa meng-handle ke seluruh Indonesia dan juga profesional. Semoga artikel hari ini bermanfaat!
digunakanuntuk menyampaikan berita-berita informasi umum terhadap para editor dan reporter. Meskipun alat dan teknologi konvensional tetap mendominasi praktik hubungan masyarakat, namun peralatan dan teknologi baru yang mendasari perkembangan terakhir dalam bisa video, audio, dan komunikasi komputer dengan cepat menggantikannya.
Pemanfaatan SIG untuk Mitigasi Bencana Alam di Indonesia – Negara Indonesia adalah salah satu daerah yang bisa dibilang cukup rawan dengan berbagai ancaman bencana alam baik dari laut maupun dari gunung. Sudah beberapa kali terjadi bencana alam yang cukup besar bahkan bersifat merusak yang terjadi di Indonesia. Mulai dari tsunami, gunung meletus sampai dengan longsor. Jika dulu masyarakat Indonesia masih menerima bencana alam, hidup dengan banyak bencana alam dan tidak melakukan apapun, maka di era sekarang dimana teknologi dan ilmu pengetahuan sudah berkembang cukup pesat, resiko bencana alam ini bisa di “kelola” agar pemerintah maupun masyarakat bisa ber-”siaga” dengan potensi bencana alam yang akan terjadi. SIG Sistem Informasi Geografis, membantu masyarakat maupun pemerintah untuk mengelola resiko bencana alam. Misalnya dengan mendeteksi daerah rawan bencana atau lainya. Juga memberikan edukasi agar masyarakat yang hidup pada daerah rawan bencana lebih bersiap dalam menghadapi bencana. Baca Artikel Topografi Penjelasan dan Fungsinya Pemetaan Daerah Rawan Bencana Dengan Ilmu SIG Berkat bantuan ilmu SIG, kita bisa memetakan daerah rawan bencana. Sehingga kita mengetahui daerah mana saja yang memiliki potensi rawan bencana dan daerah yang berdampak. Pemetaan daerah rawan bencana perlu dilakukan karena Untuk membuat skenario penanganan bencana yang paling tepat Sebagai dasar untuk melakukan pemodelan dan simulasi bencana Dasar untuk manajemen bencana evaluasi dan perencanaan pengungsian Tanpa pemetaan seperti ini kita tidak siap jika ada kondisi paling buruk datang. Namun yang paling utama adalah SIG dapat membantu kita untuk mengetahui dan memetakan daerah rawan bencana sehingga penanggulangannya dapat dimaksimalkan. Misalnya Dengan ilmu SIG kita bisa mengetahui bahwa pulau Jawa adalah daerah yang paling rentan mengalami kegempaan karena banyak gunung vulkanik aktif dan dilewati oleh lempeng samudra dan benua. Juga bagian selatan pulau jawa yang cukup rawan gempa dan tsunami. Atau juga Pemetaan bencana pada daerah Kuningan Jawa Barat yang menjadi daerah rawan longsor. Pemanfaatan SIG membantu mengetahui jenis tanah, tingkat kemiringan dan pola tutupan lahan yang menyebabkan daerah ini menjadi daerah rawan bencana. Sehingga dari sini kita bisa mengetahui bahwa SIG membantu melindungi kita dari kerentanan bencana. Menurut BPBD Probolinggo sendiri, penerapan dan pemanfaatan SIG dalam pengelolaan bencana memiliki beberapa fungsi yaitu SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan dan infrastruktur yang kritis terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana dan kajian keutuhan komunitas korban bencana. Contoh Pemetaan Daerah Rawan Bencana Sumber SIG untuk Penanganan Bencana Alam Selain digunakan untuk membantu kesiapan bencana alam, SIG juga banyak membantu untuk proses penanganan bencana alam. Salah satunya adalah proses rehabilitasi tsunami Aceh dimana daerah yang terdampak bencana cukup luas sehingga untuk memudahkan proses evakuasi sampai dengan proses pembangunan kembali kota Aceh digunakanlah pemetaan daerah menggunakan LiDar. Baca Artikel Tentang Sewa GPS Geodetik Kesimpulan Proses mitigasi bencana sampai dengan proses pembangunan kembali pasca bencana sangat membutuhkan pemanfaatan SIG untuk memudahkan dalam mengetahui, merencanakan sampai dengan membuat keputusan dalam urusan bencana alam. Untuk itu daerah perlu membuat pemetaan rawan bencana untuk mengantisipasi dan mempersiapkan bencana. Anda bisa menggunakan jasa pemetaan di Indonesia untuk membantu membuat jasa pemetaan daerah rawan bencana. Salah satu jasa pemetaan di Indonesia adalah Techo GIS Indonesia yang menyediakan berbagai jenis survey pemetaan untuk membantu proyek Anda. Selain itu Anda juga bisa mengikuti pelatihan GIS untuk mengetahui bagaimana penggunaan ilmu GIS untuk menunjang pekerjaan Anda. bolehdibiarkan berkembang, demi ketertiban, keamanan dan keselamatan masyarakat. Maka warga masyarakat secara keseluruhan, bersama-sama dengan lembaga-lembaga resmi yang berwenang kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga pemasyarakatan, dan lain-lain wajib menanggulangi kejahatan sejauh mungkin (Kartono, 1992:126). Identifikasikan SIG dalam keselamatan masyarakat!JawabManfaat SIG dalam keselamatan masyarakat yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan persiapan keadaan darurat. b. Respons dan penanggulangan keadaan darurat. c. Analisis kriminal. d. Perencanaan patroli. e. Pengaturan rute respons keadaan darurat. f. Analisis penempatan BermanfaatJangan lupa komentar & sarannyaEmail nanangnurulhidayat terus OK! 😁

prosesyang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian suatu tujuan, pendapat lain yang sejalan dikemukakan oleh Hasibuan (2007:143) mengatakan motivasi kerja adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Evi FebrianiE-mail evifebriani35 Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospasial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya. Meningkatnya pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Geografis SIG, memicu banyaknya studi yang menggunakan pendekatan spasial untuk menyajikan informasi kesehatan dalam bentuk peta. Jika dilihat dari sisi pengguna, telah banyak stakeholder yang telah menggunakan SIG. Sedangkan akademisi atau insitusi pendidikan seperti dosen, peneliti dan mahasiswa memanfaatkan SIG untuk mencari hubungan sebab akibat kejadian penyakit atau untuk proses pembelajaran dan pendidikan. Pada kesehatan masyarakat Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk menggambarkan besar masalah kesehatan dan identifikasi determinan kesehatan yang spesifik, sebagai masukan proses pengambilan keputusan, surveilans, intervensi kesehatan dan strategi pencegahan penyakit, serta untuk analisis epidemiologi dan manajemen kesehatan masyarakatKata Kunci Sistem Informasi Geografis SIG, pemanfaatan, bidang kesehatan PENDAHULUANPada saat sekarang ini informasi dapat dipetakan dengan pemanfaatan Sistem Informasi Geografis SIG atau dikenal pula dengan GIS Geographical Information System. SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya memetakan hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya, sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya Harison & Syarif, 2016.Sistem Informasi Geografis yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis yang ada di permukaan bumi ini secara letak geografis maupun titik-titik koordinat yang ada Aronoff, 1989. SIG dalam perkembangnya, telah menjadi alat yang memiliki dampak positif dan efektif dalam proses perencanaan yang berbasis komunitas untuk pembuatan suatu keputusan ilmiah dalam pengembangan aktivitas program. Pemanfaatan SIG secara terpadu dalam sistem pengolahan citra digital untuk memperbaiki hasil Sistem Informasi Geografis SIG saat ini telah berkembang dengan cepat. Bahkan pemanfaatannya tidak hanya terbatas di bidang geografi saja tetapi telah merambah ke berbagai bidang, tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Di bidang kesehatan masyarakat sendiri, teknologi ini banyak dimanfaatkan para praktisi kesehatan untuk menganalisis kesenjangan dalam memperoleh pelayanan kesehatan, menganalisis kejadian luar biasa KLB suatu penyakit, dan menilai priotitas penggunaan sumber daya yang terbatas untuk meningkatkan level kesehatan masyarakat Riner et al., 2004.Lebih khusus, di bidang statistik kesehatan, SIG dapat digunakan untuk menganalisis, dan memetakan data-data kesehatan, seperti pemetaan distribusi geografis dari suatu populasi beresiko, distribusi penyakit dan masalah kesehatan, distribusi lokasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan analisis faktor resiko kejadian penyakit,. Bahkan, teknologi ini dapat digunakan untuk menilai hubungan antara faktor resiko dan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari suatu masalah kesehatan lingkungan, dan akibat penyakit-penyakit menular serta penyakit bawaan vektor . Hasil analisis tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan target populasi dan target wilayah yang menjadi prioritas untuk dilakukan suatu upaya intervensi kesehatan Cromley & McLafferty, 2011 dalam Rahmanti & Prasetyo, 2012.PEMBAHASANSistem Informasi Geografis SIGSistem Informasi Geografis SIG merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer computer based systems yang memungkinkan seorang peneliti untuk mengambil, menyimpan, memanipulasi, melakukan pemodelan, melakukan analisis dan penyajian data yang bersifat spasial/bereferensi keruangan Lai et al., 2009. Pada dasarnya sistem ini merupakan suatu manajemen database yang memungkinkan analisis informasi dari berbagai sumber data yang berbeda, dengan catatan data tersebut memiliki unsur-unsur kespasialan, sperti koordinat lokasi geografis, tercakup dalam kelompok area geografis tertentu, dan lain - lain. Teknologi ini juga memungkinkan analisis hubungan spasial antara dimensi yang berbeda. Sampai saat ini, pemanfaatan SIG meliputi perencanaan penggunaan lahan, keperluan survey/riset pasar, surveilans epidemiologi, manajemen sumber daya, perencanaan demografi dan pendidikan United Nations Economic Commision of Africa, 2005 dalam Rahmanti & Prasetyo, 2012.Peran dan Manfaat Sistem Informasi Geografis di Bidang Kesehatan Penyajian informasi kesehatan dengan menggabungkan antara data dan peta bukanlah hal baru dalam bidang kesehatan. Pada tahun 1854, John Snow secara manual menampilkan informasi wabah kolera dalam bentuk peta sehingga dapat menentukan sumber penularan penyakit, tanpa mengetahui jenis bakteri dan cara penularan wabah Riner et al., 2004. Sejak saat itu, penggunaan SIG berkembang lebih luas, tidak hanya terbatas untuk memetakan distribusi penyakit tetapi juga distribusi tenaga dan fasilitas kesehatan. Saat ini di negara berkembang, teknologi SIG mulai marak digunakan tidak hanya untuk mengetahui aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas kesehatan tetapi juga untuk merencanakan lokasi pusat pengobatan, misalnya untuk beberapa penyakit menular, seperti malaria, Tuberculosis, Demam Berdarah Dengue, bahkan untuk mengetahui akses terhadap pengobatan HIV, pelayanan kesehatan mental, dan pusat pelayanan kanker Higgs, 2005. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi Geografi Information System GIS yaitu bermanfaat bagi sistem pengawasan Tuberkulosis. Jarak dapat menjadi pertimbangan dalam metode perencanaan untuk meningkatkan akses bagi mereka yang tinggal jauh dari layanan diagnostik Tuberkulosis, dengan demikian dapat meningkatkan deteksi Tuberkulosis Bui LV et al., 2018 dalam Jumakil, Tina, & Mahendra, 2019.Meskipun SIG pertama kali populer dalam pemberantasan penyakit kolera, namun manfaat SIG lebih luas lagi. Berikut ini akan dibahas mengenai potensi pemanfaatan sistem informasi geografis dilihat dari sisi pengguna, baik dari akademisi, institusi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, provider asuransi kesehatan, dan indistrusi pengembang aplikasi Bagi Akademisi Institusi Pendidikan, Dosen, Peneliti, dan Mahasiswa Berbagai manfaat bagi akademisi antara lain a. Untuk memetakan persebaran Evaluasi cakupan asal Keperluan penelitian dan Bagi Institusi Kesehatan Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, baik tingkat Provinsi masupun Kabupatena. Untuk melakukan analisis spasial clustering penyakit pemetaan distribusi penyakit, pemetaan faktor resiko lingkungan, analisis temporal dan trend kejadian outbreak secara geografis, dan analisis resiko penyebaran penyakit menular.b. Analisis bahaya Menganalisis ekologi penyakit yang disebarkan oleh vektor pemetaan dan monitoring epidemiologi.d. Pemetaan kebutuhan pelayanan Menganalisis akses terhadap Pelayanan Kesehatan pemetaan lokasi pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan.3. Bagi fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit, dan Balai Pelayanan Kesehatan a. Sebagai alat untuk menganalisis morbiditas penyakit di suatu wilayah untuk kemungkinan Menganalisis utilisasi pelayanan kesehatan berdasarkan jumlah dan asal kunjungan Menganalisis distribusi dan kesenjangan pelayanan Bagi Industri Penyedia Aplikasi Kesehatan a. Untuk keperluan pengembangan aplikasi dengan menambahkan fitur-fitur SIG dalam tampilan Untuk menggambarkan cakupan pengguna aplikasi sistem informasi, seperti SIMPUS, SIM RS serta analisa pasar pengguna aplikasi sistem informasi Bagi Provider Asuransi Kesehatana. Untuk mengetahui persebaran dokter Untuk mengetahui persebaran rekanan fasilitas pelayanan kesehatan dalam memberikan pelayan kesehatan bagi seluruh Untuk menganalisa pasar dalam pengembangan cakupan kepesertaan asuransi kesehatan masyarakat Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk menggambarkan besar masalah kesehatan dan identifikasi determinan kesehatan yang spesifik, sebagai masukan proses pengambilan keputusan, surveilans, intervensi kesehatan dan strategi pencegahan penyakit, serta untuk analisis epidemiologi dan manajemen kesehatan masyarakat Indriasih, 2008.Aplikasi Utama SIG dalam Kesehatan Masyarakata. Membuat gambaran spasial dari peristiwa Identifikasi risiko pekerjaan, lingkungan, kelompok risiko tinggi dan daerah Stratifikasi faktor Analisis situasi kesehatan di suatu daerah geografis Analisis pola penyakit pada berbagai tingkat Surveilans dan monitoring kesehatan Perencanaan dan target upaya Alokasi sumber daya Evaluasi suatu intervensi pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem informasi berbasis komputer computer based systems yang memungkinkan seorang peneliti untuk mengambil, menyimpan, memanipulasi, melakukan pemodelan, melakukan analisis dan penyajian data yang bersifat spasial/bereferensi keruangan. SIG juga memiliki peran dan manfaat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang kesehatan. Pada kesehatan masyarakat Sistem Informasi Geografis SIG dapat digunakan untuk menggambarkan besar masalah kesehatan dan identifikasi determinan kesehatan yang spesifik, sebagai masukan proses pengambilan keputusan, surveilans, intervensi kesehatan dan strategi pencegahan penyakit, serta untuk analisis epidemiologi dan manajemen kesehatan PUSTAKAHarison, & Syarif, A. 2016. Sistem Informasi Geografis Sarana Pada Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal TEKNOIF, 42, 40– Endang, 2008. Sistem Informasi Geografis SIG Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 111, Tina, L., & Mahendra, E. 2019. Analisis Spasial TB Paru BTA Positif Di Wilayah Kerja Puskesmas Wuna Tahun 2015-2017. Media Ilmu Kesehatan, 82, 94– A. R., & Prasetyo, A. K. N. 2012. Sistem Informasi Goegrafis Trend Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Bidang Terkait Kesehatan. ISSN 2301-9360, 6–12. ManfaatSig Dalam Sda posted: 1 November 2021 9.46 - Berikut ini beberapa dalam sda dan informasi yang membahas mengenai manfaat sig serta artikel lain yang berhubungan dengan topik tersebut di manfaat.org
Identifikasikan SIG dalam keselamatan masyarakat! Jawab Manfaat SIG dalam keselamatan masyarakat yaitu sebagai berikut. a. Perencanaan persiapan keadaan darurat. b. Respons dan penanggulangan keadaan darurat. c. Analisis kriminal. d. Perencanaan patroli. e. Pengaturan rute respons keadaan darurat. f. Analisis penempatan fasilitas.
St8xB.
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/573
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/301
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/377
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/501
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/38
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/83
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/160
  • 4l60zfwx6q.pages.dev/300
  • kemukakan manfaat sig dalam keselamatan masyarakat